Selasa, 27 Mei 2008

Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotersis

Triklorophenol

Triklorofenol (Trichlorophenol) atau yang sering dikenal dengan nama TCP, merupakan turunan fenol yang sering digunakan dalam dunia pertanian. TCP sering dipakai dalam campuran pestisida, fungisida, pengawet perekat dan pengawetan kayu. TCP memiliki sifat fisik dan kimia, titik cair pada temperatur 690C dan titik didih pada 2460C, mempunyai bentuk fisik dengan warna kuning hingga keorange-orange sering juga ditemui berwarna merah muda atau kristal tidak berwarna, TCP memiliki bau menyengat yang khas dan sedikit mudah larut didalam air serta beberapa senyawa organik lainnya seperti Benzne, Karbon Tetraclorida, Diaseton, metanol dan lain-lain. TCP memiliki rumus molekul C6H3Cl3O dengan berat jenis 1,675 gr/cm3.

CP juga ditemui dalam bentuk cair yang mengandung dioksin dan dibenzofurans sebagai impuritis. Bahan kimia ini stabil hingga diatas suhu titik didihnya. Dapat bereaksi dengan Natrium karbonat membentuk garan natrium. TCP tidak terignisi kecuali kontak dengan logam sehingga terurai membentuk gas hidrogen yang mudah terbakar jika terjadi pemanasan. TCP dapat mengeluarkan gas yang bersifat racun dan korosif dari asam hidroklorat atau gas racun lainnya.

TCP yang telah melewati ambang batas kesehatan sangat berbahayas, terhadap manusia dan hewan dalam jangka waktu panjang TCP merupakan karsinogen. Jika dihubungkan pada bahan makanan zat ini dpat meningkatkan leukimia atau lympomas pada pengujian terhadap tikus jantan. Jalur utama terkena dampak dari TCP ini adalah melewati pernapasan dan kontak dengan kulit. Sifatnya yang mudah terbang ke udara sehingga sering terhirup oleh manusiaterutama bagi mereka yang bekerja di Industri pestisida, pabrik kertas dan Industri kimia. Akibat langsung yang dapat ditimbulkan oleh TCP ini terhadap manusia antara lain dpaat membkar lapisan kulit, iritasi mata,iritasi saluran pernapasan dan gangguan pada paru-paru. Besarnya akibat negatif yang ditimbulkan oleh TCP maka perlulah dilakukan upaya untuk meminimalisasi kandungannya, dan salah satu cara yang dilakukan adalah dengan metoda fitoremediasi







T

Tidak ada komentar: